Payung merah itu terbang melayang dan mendarat di halaman istana. PM Hwon bengong melihatnya.
Kasim Hyung Sun bersama dayang dan pengawal ketakutan : Mul....! Mul! Itu Mul Goi!
Mul Goi = Benda yang dirasuki oleh roh (kaya jalangkung ya haha) Kasim Hyung Sun segera memerintah untuk menyingkirkan payung itu. PM Hwon justru berpikir kalau ini pertanda ia bisa bertemu Yeon Woo lagi.
Yeon Woo mendengar suara dan mengira seseorang mengirim pembunuh untuk menghukumnya. Yeon Woo jalan ke tembok dimana Yang Myung duduk tadi dan menemukan sebuah batu. Batu Penyelesai Masalah. Juga ada surat di bawah batu dari Yang Myung. Apa yang menyusahkanmu sampai kau tidak bisa tidur? Coba bicara pada batu ini dan lihat apa yang terjadi. Batu pemecah masalah ini bisa memecahkan ratusan kecemasan. Dan akan menyingkirkan semua masalahmu. Kau seharusnya bisa tidur sekarang. Ini hadiah dari perjalananku.
Yeon Woo kesal, dia bepergian lagi? Orang ini, benar-benar.. Apa dia tidak mengerti maksudku? Sepertinya Yeon Woo sering melarang Yang Myung datang dan pergi semaunya sendiri.
Heo Yeom dan Woon latihan pedang. Benar2 seru.
Seol, pelayan Yeon Woo mengintip mereka. Seol sepertinya suka sekali dengan latihan pedang seperti ini. Tapi ia kelihatan cemas. Woon bisa merasakan kehadiran Seol. Woon dengan mudah mengalahkan Heo Yeom. Seol mengeluh, kenapa Yeom kalah. Yeom memuji Woon, kemampuanmu sungguh diatas rata-rata. Aku benar2 tidak punya bakat bertarung pedang.
Yeom mengeluh, aku sudah berlatih beberapa tahun tanpa perkembangan. Woon : Apa anda tidak apa-apa, Tuan Muda? Yeom tidak suka kalau Woon memanggilnya Tuan Muda, aku sudah bilang beberapa kali kan, tapi kau tetap melakukannya. Yeom heran kenapa P. Yang Myung belum datang. Aku sudah merencanakan pertemuan ini lebih malam, tapi ia masih terlambat.
Woon melihat P. Yang Myung melompati tembok. P. Yang Myung memberi tanda untuk diam. Heom masih berkata kalau sedikit sepi tanpa P. Yang Myung. Jika P. Yang Myung disini, tidak akan pernah ada hari yang tenang, sekarang hanya kita berdua dan rasanya benar2 sepi. Yang Myung mendekat, jika aku tahu kalau kau begitu merindukan aku seperti ini. Aku tidak akan melakukan perjalanan ini. Yeom : Yang Myung-gun! Yang Myung memeluk Yeom, Heo Yeom sayang! Selamat untuk kelulusanmu.
Woon juga menyapa P. Yang Myung. Yang Myung langsung merentangkan tangan untuk memeluk Woon, Kim Chae Woon. Tapi Woon menghindar, membuat Yang Myung memeluk angin. Yang Myung cemberut, tidak menyenangkan sama sekali. Yang Myung : Chae Woon, aku hanya akan memberimu ucapan selamat setengah saja. Yeom : Apa perjalanan anda menyenangkan? Yang Myung : Lebih dari menyenangkan.
Ia merangkul kedua temannya, hanya untuk kalian, temanku. Aku punya oleh-oleh makanan enak. Ketiganya jalan masuk untuk ngobrol. (Kenapa perasaanku tidak enak setiap melihat 3 sahabat seperti ini, pasti salah satu harus memilih.)
P. Yang Myung, Yeom dan Woon minum bersama. Yeom langsung komen kalau P. Yang Myung tidak datang tepat waktu. P. Yang Myung berkata ia harus menemui orang yang ia sayangi, jadi ia terlambat. Maafkan aku, Yang Myung bercanda dan meraih tangan Yeom, Aku punya seseorang yang lebih kusayang daripada kau. Yeom heran, ia mengira Yang Myung punya kekasih. Kenapa ia tidak pernah mendengarnya. Anda tidak memanjat tembok lagi, kan?
P. Yang Myung menyangkal, mana mungkin, aku ini keturunan Raja. Bagaimana aku bisa memanjat tembok menemui seorang wanita? Lagipula dia adikmu. Bagaimana aku bisa? Yeom : Meskipun adik saya masih muda, pria dan wanita tetap berbeda. Waktu itu, saat anda menemuinya, bukankah anda dimarahi habis-habisan? Sudah dimarahi seperti itu, bagaimana anda berani menemuinya lagi? P. Yang Myung memotongnya, aku tahu. Aku tahu. Aku mengerti dengan baik, jadi jangan membicarakan ini lagi. P. Yang Myung mengeluh, kenapa ia tidak boleh bertemu Yeon Woo. Agar ia tidak kena marah atau jadi malu. Setiap kali ia menyebut tentang Yeon Woo, ekspresi wajah Yeom pasti jadi galak. Woon geli dan tersenyum tipis. P. Yang Myung melihatnya dan langsung komen, apa kau tadi tersenyum? Yang Myung bangga karena bisa membuat Woon tersenyum. Balok es ini tahu bagaimana caranya tersenyum. Ini fenomena yang hanya kau lihat sekali seumur hidup. Yeom tetap memperingatkan P. Yang Myung agar tidak memanjat tembok lagi dan berkeliaran, kalau tidak, ia tidak akan diam saja. P. Yang Myung mengerti itu.
P. Yang Myung memberikan oleh2 pada kedua temannya. Ini jimat yang memberikan keberuntungan pada kalian di masa depan. Namanya batu ajaib. Apa kalian pernah mendengarnya? P. Yang Myung berkata kalau batu ini bagaikan dirinya, kalian harus membawanya terus. Woon : Ini sedikit berat untuk dibawa-bawa. P. Yang Myung : Benarkah? Kalau batu no. 2 terlalu berat, aku akan ganti dengan batu no. 4. Ia menukar batu Woon dengan batu yang lebih kecil haha..
Kelak, kalian akan menjadi anak buah Putra Mahkota.
Kata-kata ini membuat Heom dan Woon meletakkan batu mereka dan tampak murung. P. Yang Myung heran, ada apa ini? Ayo, ayo, jika kalian sudah mendapatkan posisi, kita tidak akan bisa minum bersama seperti ini lagi. Malam ini, kita tidak akan pulang sebelum kita mabuk. P. Yang Myung mencairkan suasana dan mengajak rekan2nya minum.
Raja Seong Jo menerima laporan dari para menteri, Apa ini Sam Mang itu? Sam Mang = 3 Nama yang direkomendasikan dan Raja harus memilih satu nama. Para menteri membenarkan. Mereka semua telah dipilih dari Sigangwon setelah berdiskusi dan mereka adalah calon paling bagus.
Putra Mahkota sedang berpakaian dibantu para dayang. Kasim Hyung Sun masuk dengan sebuah daftar. Saya telah mendapatkan pejabat junior yang ditunjuk sebagai calon penasehat.
PM Hwon ingin tahu siapa yang dipilih. Kasim Hyung Sun tidak tahu, tapi meskipun demikian, saya telah melalui banyak kesulitan untuk mendapatkan daftar nama ini. PM Hwon sudah tahu siapa mereka tanpa harus membacanya, Yun Si Won, Choe Byung Hun, Choe Chi Su. Kasim Hyung Sun heran, anda sudah mengetahuinya?
PM Hwon : Kau menganggap ini sebagai informasi? Sepertinya Nenek-ku berusaha keras. Tidak, mungkin yang berusaha keras adalah Yoon Dae Hyung. PM Hwon ingin tahu apa lagi yang ditemukan Kasim Hyung Sun. Kasim berkata kalau mulai hari ini, ada orang baru yang ditunjuk sebagai guru. PM Hwon tidak peduli siapa orangnya, semua sama saja. 8 atau 9 dari 10 orang adalah bodoh dan hanya kesini demi kekuasaan. Kasim Hyung Sun ketakutan, anda tidak bermaksud kalau anda akan membuatnya kehilangan posisi lagi. PM Hwon : Aku belum bisa ikut terjun dalam dunia politik, jadi aku bisa apa? PM Hwon nyengir, aku hanya punya satu pilihan. Biarkan mereka melihat betapa sulitnya ini. Kasim tampak cemas, Yang Mulia. PM Hwon : Kita tunggu saja berapa lama guru baru ini akan bertahan.
PM Hwon jalan keluar diiringi Kasim. Ia menuju ruang belajarnya.
Para dayang berdiri menghormat dan mengagumi PM Hwon. Mereka bergosip berapa lama guru baru ini akan bertahan. Salah seorang dayang berkata, dalam sebulan, ia akan mengundurkan diri dari posisinya dan tidak terpilih. Ia bahkan mempertaruhkan perhiasannya. Tidak lama, Heo Yeom jalan melewati mereka. Para dayang terkesima dengan penampilan Heo Yeom.
Mereka hampir pingsan melihat ketampanan dan sinar yang memancar dari Heo Yeom. Hahaha..komik banget.
Yeom memasuki ruang belajar PM Hwon. PM Hwon sibuk sendiri dan tidak mempedulikan Yeom. Kasim Hyung Sun : Yang Mulia. Guru sudah tiba. Yeom mengenalkan diri dengan sopan, saya diperintah mengambil alih posisi guru literatur. Saya Heo Yeom.
PM Hwon masih cuek. Lalu ia mengangkat wajah melihat Yeom. Wajah Heo Yeom memancarkan sinar berkilauan. PM Hwon terpana melihatnya. Mulutnya sampai terbuka lebar hahaha..
Ny. Heo dan Yeon Woo menyulam bersama. Ny. Heo berkata kalau Yeom bertemu PM untuk pertama kalinya. Yeon Woo terkejut, kakak pergi ke Sigangwon? Lalu, apa kakak akan menjadi guru Putra Mahkota? Ibunya membenarkan, karena kakakmu sudah menjadi Sarjana Sigangwon, itu wajar saja.
Yeon Woo bingung, jarinya tertusuk jarum dan Ny. Heo merasa cemas, Yeon Woo..apa kau terluka? Yeon Woo : Tidak apa-apa, pikiran saya ada di tempat lain sekarang. Ny. Heo mengeluh, anak ini..apa yang kau pikirkan? Kau bisa membaca buku2 sulit itu dengan cepat, tapi kau tidak bisa menyelesaikan sulamanmu. Yeon Woo bicara sendiri, Apa mungkin ia tahu kalau aku adalah adik kakak? Ny. Heo heran, kau bicara apa? Yeon Woo cepat2 menjawab, bukan apa-apa. Yeon Woo ingat saat bersama Hwon, kalau Yeon Woo datang melihat kakaknya mendapat gelar sarjana literatur terbaik.
Kasim Hyung Sun minta PM Hwon memberi salam pada gurunya. Tapi PM Hwon tidak menggubrisnya, ia tampak terkejut sekali. PM Hwon ingin tahu berapa usia Heom. Heom : Saya lulus Jihak dalam 2 th. (Jihak = Ditempuh saat usia 15th) PM Hwon syok, jadi...kau baru 17 th? Heom membenarkan. PM Hwon : Dengan usia semuda ini, sepertinya orang yang mendukungmu memiliki kekuasaan besar.
Ibu Suri marah saat tahu Heo Yeom yang dipilih menjadi guru PM Hwon. Ia tidak percaya karena Yoon Dae Hyung membiarkan anak itu duduk disana mengajar PM Hwon. Dae Bi Yoon clan/ Ibu Suri : Apa kau tidak sadar betapa pentingnya posisi itu? Atau kata2ku hanya berlalu saja di telingamu? Dae Hyung menenangkan Ibu Suri, Heo Yeom tidak akan sanggup mengendalikan PM Hwon. Ia akan mundur dengan sendirinya. Ibu Suri tetap ingin tahu siapa Heo Yeom. Dae Hyung menjelaskan kalau Heo Yeom adalah putra Penasehat khusus yang dipercaya Raja, Kepala Sarjana. Ibu Suri : Apa kau tidak mengerti rencana Yang Mulia? Yang Mulia telah mulai membentuk kekuatannya.
Raja Seong Jo punya rencana, selain membuat Yeom sebagai pelayan PM, ia juga ingin Yeom menjadi guru dan teman PM Hwon.
PM Hwon marah2, 17 th! Baru 17 th? Bagaimana Abamama bisa mengirim anak itu?
Kasim Hyung Sun masuk, Yang Mulia, saya mendapatkan informasi lagi mengenai Heo Yeom. Dia adalah sarjana literatur terbaik tahun ini. PM Hwon tetap kesal, lupakan saja! Apa informasimu pernah akurat? Kasim Hyung meyakinkan, kali ini benar2 tepat. Kasim mulai mengoceh, saat ia masih menjadi pelajar di Sungkyunkwan, ia benar2 populer.
Jika menginginkan penampilan, dia punya penampilan. Jika menginginkan pengetahuan, dia punya pengetahuan. Jika menginginkan kebaikan, dia punya kebaikan. Dia tidak memiliki satupun kelemahan. Dia benar2 idola para pelajar!
Yeom benar2 bersinar, sampai para pelajar terpesona. Saat Yeom tanya tempat duduk kosong, semua pelajar serta merta menyerahkan bangku mereka.
Saat para pelajar makan, Yeom selalu mendapat porsi nasi dobel. Itu karena pelayan dapur jatuh cinta pada Yeom.
Dia selalu dikagumi oleh pelajar Konfusius. Tidak peduli pria atau wanita, usia dan status, semua menganggapnya idola. Para ajumma, Ny. Bangsawan, Gisaeng, dan pelayan wanita pingsan kalau melihat Yeom. Bahkan saat ada preman yang menghadang Yeom karena cemburu, tiba-tiba jadi baik dan memeluknya, ayo berteman..
Kasim Hyung : Bukan hanya itu, literatur, politik, sejarah, astronomi dan hal lainnya. Dia mengerti segalanya dan ahli dalam segala hal. Singkatnya, tolong belajar dari orang yang sangat berbakat.
PM Hwon murka, ia teriak : Tutup mulutmu! Tutup mulutmu! Tutup mulut di depanku! Aku tidak mau melihatmu lagi. Berbalik! Kasim Hyung Sun seperti akan menangis, lalu jalan beringsut-ingsut ke arah sudut dan berdiri dengan wajah menghadap tembok. Bwa haha..Kasim disetrap ..
Malamnya, Yeon Woo masuk ke kamar kakaknya. Yeom tersenyum, apa sudah waktunya membaca? Apa yang harus kita baca hari ini? Yeon Woo melihat wajah kakaknya penuh kecemasan. Yeom heran, kau bisa melihatnya?
Yeon Woo ingin tahu apa terjadi sesuatu di istana, atau Yang Mulia menyusahkan kakak? Yeom : Bukan seperti itu. Yang Mulia memberiku sebuah tantangan. Yeon Woo : Apa itu? tolong katakan padaku. Mungkin aku bisa membantu. Yeom : Kau bersedia membantuku? sepertinya PM salah paham kepadaku. Aku benar2 tidak tahu bagaimana membuka pintu yang tertutup rapat ke dalam hati Putra Mahkota. Yeon Woo : Kesalahpahaman? Yeom berkata bukan salah paham biasa. PM tidak bisa menerima orang yang semuda Yeom sebagai gurunya. Yeom bisa mengerti itu. Yeon Woo berkata itu bukan salah kakaknya. Ia berpikir dalam hati, mungkin karena dirinya. Yeom menyesal membuat adiknya cemas. Yeon woo minta kakaknya tidak cemas, kapal yang mendekati jembatan akan waspada dengan sendirinya.
Yeom heran, apa? Yeon Woo : Orabeoni...apa kau ingin memenangkan hati Putra Mahkota? Yeom : Apa kau punya ide bagus?
Keesokannya, PM Hwon dan Yeom belajar sambil diam. Lalu tiba-tiba Yeom mengakhiri sesi pelajaran hari itu. PM Hwon menyindir, benar2 orang tidak tahu malu. Kau tidak mengajar apapun, tapi tetap menerima gaji. Apa ini bukan tidak tahu malu?
Yeom berkata ini karena ia merasa PM Hwon belum siap belajar. Jadi sebagai ganti pelajaran hari ini, Yeom ingin mengajukan teka-teki. PM Hwon : Teka-teki?
Yeom membenarkan, jika PM Hwon berhasil menebak dengan benar, ia akan mengundurkan diri. Tapi jika PM Hwon tidak tahu jawabannya... PM Hwon : Jika aku tidak bisa menjawabnya? Yeom mohon agar PM Hwon bersedia belajar dibawah bimbingannya. PM Hwon : Jadi kau ingin membuat kesepakatan denganku? Baiklah, katakan. Yeom : Karena anda telah memerintah, maka saya akan mengatakannya. "Apa yang bisa membuat dunia terang dalam sekejap dan apa yang bisa membuat dunia gelap seketika?" PM Hwon : Ini mudah sekali. Yeom : Tidak semudah itu. PM Hwon : Itu hanya pikiranmu saja. Yeom : Saya harap bisa mendengar jawaban anda di sesi berikutnya. PM Hwon : Setelah itu, aku tidak harus melihat wajahmu lagi. Putri Min Hwa sedang jalan di taman dan melihat para kasim membawa tumpukan buku ke arah kamar PM Hwon. Putri Min Hwa heran, kenapa mereka membawa buku dari perpustakaan? Apa mereka memindahkan semuanya ke istana PM?
P. Min Hwa langsung tertarik dan lari ke istana kakaknya. Dayang susah payah membujuk Putri, kalau Ratu sudah menunggunya. Tapi Putri tidak peduli. P. Min Hwa menemui PM Hwon, ia heran kenapa ada banyak sekali buku, kapan kakak akan selesai membacanya? PM Hwon : Min Hwa, aku tidak punya waktu untuk main denganmu. Jangan pedulikan aku dan kembalilah. P. Min Hwa tetap ingin tahu dan heran melihat Kasim berdiri menghadap tembok. Ia mendekati Kasim Hyung Sun, kenapa kau berdiri disini seperti ini?
Seol disiksa oleh pelayan2 Bo Kyung. Bibi itu ingin tahu siapa majikan Seol, agar ia bisa meminta kembali uangnya. Kau dan majikanmu sama kan?
Bo Kyung duduk sambil membaca, ia bicara sendiri. Salah sendiri kenapa Seol tidak membuka mata lebar-lebar saat jalan. Kau sudah mengotori baju kesayanganku, apa kau pikir kau akan baik-baik saja? Itu kesalahan besar.
Yeon Woo dan P. Yang Myung mencari Seol di pandai besi. Tapi justru mendengar kalau Seol dituduh mencuri barang milik Menteri Personel dan akan diseret ke kantor pemerintah untuk dicap wajahnya dengan besi panas. Tapi karena Nona keluarga itu datang, ia dibawa ke kediaman mereka.
Seol sudah tidak berdaya lagi. Ia terbaring berlumuran darah. Yeon Woo tiba di kediaman mereka dan teriak, Seol! Seol mengangkat kepala, Agassi. Yeon Woo berlutut dan membelai kepala Seol, Kau tidak apa-apa? Kau baik2 saja?
Yeon Woo berdiri dengan marah, ia menegur Bibi itu, apa yang kalian lakukan? Meskipun ia berbuat kesalahan, bagaimana kau bisa memukuli orang seperti ini?
Bo Kyung mendekat, ada ribut2 apa? Yeon Woo segera mengenalkan diri, maafkan ketidak-sopanan saya. Saya putri Penasehat khusus Kepala Sarjana, Heo Yeon Woo. Saya dengar pelayan saya mencuri uang anda. Pasti ada kesalahpahaman.. Bo Kyung main sandiwara lagi, ia pura2 marah ke pelayannya, apa yang kalian lakukan? Bukankah aku sudah memerintah untuk mencari tahu kebenarannya? Siapa yang mengijinkan kalian semua memukuli orang tanpa alasan? Seol bingung melihatnya. Pelayan Bo Kyung juga heran, bukankah Nona tadi berkata, kalau kami bisa memukulinya dengan kejam semau kami, selama dia tidak mati? Bibi pelayan itu terkejut dan cepat2 menutupi, ia minta maaf ke Bo kyung. Anda sudah meminta saya membebaskan orang ini, tapi saya.. Bo Kyung : Kau tidak perlu minta maaf kepadaku, ya kan? Bibi pelayan itu membungkuk pada Yeon Woo, maafkan saya. Ini karena bagaimanapun saya menanyainya, ia tidak mau mengatakan berasal dari kediaman mana dirinya.
Bo Kyung jalan ke depan Yeon Woo dan berkata kalau pelayannya tidak tahu apa-apa. Kau seharusnya mengerti, kalau benar2 tidak mudah mengajar pelayan rendahan. Bo Kyung berkata kalau masalah seperti ini tidak akan mudah untuk diubah. Dari yang kulihat, sebelum dia (Seol) melakukan kesalahan yang lebih besar, kau seharusnya menjualnya. Yeon Woo janji akan mengembalikan uang Bo Kyung yang hilang. Bo kyung berkata tidak perlu. Karena kami telah melukai milik kediaman kalian, kita impas.
Yeon Woo tidak setuju dengan pandangan seperti itu, ia berkata kalau Seol bukanlah barang yang bisa dibeli atau dijual. Dia adalah teman dan keluargaku. Bo Kyung terkejut, apa? Yeon Woo berkata seharusnya tidak boleh ada pemisahan antara kaum bangsawan dan rakyat jelata. Tapi, dalam kepribadian orang, ada yang terhormat dan ada yang rendahan. Yeon Woo : Meskipun saya tidak tahu berapa besar uang anda yang hilang hari ini, apa itu bisa dibandingkan dengan jumlah luka di hatinya? Bo Kyung syok, apa katamu?
Yeon Woo : Kalau begitu, saya akan mengambilnya karena anda sudah mengampuninya. Saya akan membawanya pergi. Yeon Woo membantu Seol berdiri dan memapahnya pulang. Bo kyung hanya berdiri mematung dan merasa marah pada Yeon Woo. (Karena bagi Bo Kyung, budak atau pelayan itu bukan manusia. Belum lagi karakternya yang munafik. Benar2 anak yang mengerikan.)
Yeom memberikan hadiah dari adiknya pada PM Hwon. Ini hadiah balasan untuk manisan gandum yang anda berikan pada adik saya. Hadiahnya berupa tabung bambu yang berisi tanah dan juga surat. PM Hwon heran, sepertinya tanaman untuk ruangan, apa yang ditanam di dalamnya? Yeom juga tidak tahu. Sepertinya benihnya diambil dari rumah kebun seorang kenalan. Dan apapun itu pasti tumbuh dengan baik.
PM Hwon suka dengan hadiahnya. Yeom ingin mulai pelajaran. PM Hwon tanya seperti apa adik Guru Heo itu. Yeom menjelaskan kalau ia belajar bersama adiknya setiap malam. Ia bisa membaca teori untuk berbagai masalah dengannya. PM Hwon terkejut, anda membaca buku dengan adik anda? Yeom membenarkan, karena sejak kecil adiknya suka membaca. Dia punya banyak hal yang berharga untuk saya pelajari. PM Hwon mengeluh, ini benar2 berbeda dari adikku, Putri Min Hwa. Anak itu hanya tahu baris pertama dari 1000 Karakter Klasik. Dan dia suka sekali menangis.
Tiba-tiba pintu terbuka dan P. Min Hwa masuk sambil menangis keras. PM Hwon syok, Min..Min Hwa, kau.. P. Min Hwa menangis : Orabeoni, aku membencimu. Aku membencimu! Min Hwa marah karena PM Hwon mengatakan hal buruk tentang dirinya di depan guru Heo.
Min Hwa berlutut dan memegang wajah Heo dengan kedua tangannya. Ia membela diri, Saya tidak suka menangis, saya Putri yang sangat sopan. Saya hampir menyelesaikan menghafal 1000 Karakter Klasik. Heo Yeom terkejut dan menghibur P. Min Hwa, Saya mengerti, saya mengerti perkataan anda. Jadi, jangan terlalu marah. Jika anda terus seperti ini, maka pipi cantik anda akan terlihat berantakan. Min Hwa menghentikan tangisnya, ia menyedot ingusnya, aku..cantik? Apa? Apa aku benar2 cantik? Para dayang istana Putri segera masuk dengan perasaan malu, mereka susah payah menarik majikan-nya keluar dari situ. Min Hwa ditarik keluar tapi masih sempat menoleh ke arah Yeom dengan pandangan penuh kekaguman haha..
PM Hwon membuka surat dari Yeon Woo dan terkesima dengan penampilan surat itu. Ditulis dengan rapi dan indah serta dihias dengan bunga-bunga yang dikeringkan dengan cermat.
PM Hwon memanggil Kasim, Lihat surat ini, Hyung Sun. Bagaimana orang bisa percaya kalau ini adalah kemampuan menulis gadis usia 13 th? Kasim mendekat : Tidak banyak gadis yang mengerti karakter Cina, dan lagi bisa memiliki kemampuan menulis dengan bagus. Tapi apa isi suratnya? Kasim Hyung Sun ingin mengintip isinya, tapi PM Hwon mendelik tajam ke arahnya. Kasim mematung, lalu jalan beringsut ke pinggir. Ia disetrap lagi.
Flashback, Yeon Woo bersama Seol mencampur macam-macam bunga dan pewarna alami untuk mendapatkan warna kertas yang sesuai. Keduanya gembira dengan hasilnya.
Malamnya, Yeon Woo menulis surat dan Seol membantunya menempelkan bunga-bunga kering ke surat itu.
PM Hwon membacanya : Ini puisi Lee Gyu Bo Seorang pertapa gunung menginginkan cahaya bulan. Dia mengambil air dari gunung memasukkannya ke dalam botol. Dan saat ia kembali ke kuil, ia sadar, jika botol itu ditumpahkan, bulan akan lenyap. Kenapa anda terus memikirkan kesalahan seorang gadis muda? Mohon maafkan apa yang terjadi di Gedung Bulan Perak. Saya sekarang mengaku salah. PM Hwon kagum, dia telah memecahkan teka-teki yang kuberikan. Memintaku untuk melupakan-nya dan aku berpikir betapa pintarnya dia, tapi dia benar2 bodoh. Bagaimana aku bisa melupakanmu? PM Hwon memandang pot bambu hadiah Yeon Woo.
Raja Seong Jo jalan bersama rombongan. Tiba2 P. Min Hwa lari-lari ke arahnya. Dayang-dayang ketakutan dan berusaha menghentikan Putri. P. Min Hwa sampai di depan ayahnya, Abamama! Ini P. Min Hwa. Abamama, apa anda sehat-sehat hari ini? Raja geli, karena melihat Putri Min Hwa-ku, maka tidak ada penyakit. Tapi Putri, kenapa kau pergi ke Daejeon? P. Min Hwa ingin belajar sastra juga. Raja terkejut, apa Putri jatuh hati dengan belajar? P. Min Hwa juga ingin belajar bersama Guru Heo. Raja berusaha menjelaskan kalau itu tidak boleh. Guru PM dan Putri berbeda.
Putri langsung menangis keras. Saya tidak mau itu, saya harus belajar dari Guru Sastra Heo! Putri jalan pergi sambil menangis keras. Raja hanya menghela nafas.
Raja Seong Jo ingin mencarikan teman belajar untuk putrinya. Tolong cari seorang guru pembantu yang bisa membantu Putri belajar, seorang anak yang sebaya dengannya. Dengan memilih anak perempuan dari para pejabat. Raja tahu ini tidak biasa dilakukan, tapi agar Putri bisa belajar, ini bukan seperti mencari guru begitu saja. Jadi, apa ada seorang gadis bangsawan yang bisa direkomendasikan?
Seorang menteri berkata kalau dilihat dari usia dan karakter moral, putri Menteri Personel sangat pantas direkomendasikan. Raja setuju. Tapi dia juga ingin putri Kepala Sarjana Heo dipanggil ke istana untuk teman belajar. Ini menimbulkan ketegangan diantara para menteri.
Heo Young Jae memanggil putrinya, ia mengatakan kalau Yeon Woo harus menjadi teman belajar Tuan Putri. Setiap 3 hari sekali harus masuk ke istana dan main dengan Tuan Putri. Juga mendengarkan ajaran dari Yang Mulia Jung Jeong/Ratu. Heo Young Jae : Apa kau ingin mencobanya? Yeon Woo : Memasuki istana? Ayahnya tanya apa Yeon Woo tidak mau. Yeon Woo menggeleng, bukan itu.. Tuan Heo berkata jika Yeon Woo tidak mau, tidak perlu pergi. Ayah akan memberi tahu Yang Mulia.
Tuan Heo berdiri merenung di halaman. Ny. Heo menemuinya, ia heran kenapa suaminya belum istirahat. Kenapa? apa Yeon Woo tidak ingin menjadi teman belajar? Tuan Heo berkata kalau Yeon Woo setuju. Ny. Heo heran, lalu kenapa kau seperti ini? Tuan Heo cemas, istana adalah tempat yang perlu kehati-hatian untuk setiap langkah yang kau ambil. Kedua anak kita akan ada di tempat seperti itu, aku benar2 cemas. Istrinya menghibur, bukankah ini hanya untuk menemani Tuan Putri? Tidak perlu cemas berlebihan. Tuan Heo : Dia tidak tahu apa politik itu. Aku hanya merasa tidak ingin. Sangat tidak ingin. Ny. Heo berkata kalau Yeon Woo memiliki takdir tinggi, seseorang pernah mengatakan kalau ia akan mempertaruhkan hidupnya untuk melindunginya. Tuan Heo terkejut, siapa? Ny. Heo : Ada, jadi jangan terlalu cemas. Kau seharusnya pergi istirahat.
Jang Nok Young mengunjungi makam A Ri, apa kabarmu? Aku minta maaf, kalau aku tidak bisa sering datang dan menemuimu. Nok Young ingat perkataan A Ri, hidupku tidak lama lagi. Kau harus hidup dan melindungi anak itu. Nok Young : Katakan padaku, A Ri. Siapa anak yang harus kulindungi?
Ratu Han menghadap Ibu Suri, ia merasa cemas tentang P. Min Hwa. Ibu Suri minta Ratu tidak perlu cemas, Min Hwa berasal dari keluarga yang penuh dengan sarjana, dia juga memiliki pemikiran mendalam. Dayang lapor kalau Guk Mu telah tiba di ibukota. Ibu Suri senang mendengarnya. Ratu Han tanya apa Ibu Suri ingin minta doa. Ibu Suri berkata kalau alasannya memanggil Guk Mu adalah karena ia ingin Guk Mu melihat wajah kedua gadis yang akan dijadikan teman belajar P. Min Hwa. Ratu Han : Kenapa Yang Mulia ingin melihat fengshui wajah kedua teman belajar Putri? Ibu Suri tersenyum, Bagaimanapun, mereka adalah anak-anak yang akan masuk ke istana. Kau harus hati-hati, sangat hati-hati. Diantara mereka, mungkin salah satunya akan menjadi istri Putra Mahkota. Ratu Han terkejut : Apa?
Ibu Suri ketawa, kelak tanggung jawab Jung Jeong akan besar. Tapi Ratu Han tidak tampak gembira.
Rombongan Peramal berbaris rapi menuju istana. Peramal kecil yang diselamatkan Yang Myung itu jalan dengan riang disamping tandu Jang Nok Young.
Rombongan mereka tiba di depan gerbang istana dan Nok Young jalan keluar. Bersamaan dengan itu, rombongan Yeon Woo juga tiba dan Yeon Woo keluar dari tandu.
Nok Young melihat Yeon Woo dan membeku. Nok Young ingat kata2 A Ri, meskipun berada di dekat matahari akan menarik bencana, tapi takdir memaksanya berdiri disamping matahari dan melindunginya. Pastikan kalau anak itu selamat. Lindungi dia demi aku.
Beberapa saat kemudian, tandu Bo Kyung juga tiba. Bo Kyung jalan keluar. Nok Young terkejut melihat Bo Kyung. Nok Young melihat ada aura bulan memancar dari Bo Kyung, tapi sinarnya tampak gelap. Dua bulan...?
0 komentar:
Posting Komentar